Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan

Kami memiliki komitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada Masyarakat.

Bidang Yankes Dinkes | 26 Aug 2022

ASMAN TOGA PERMATA PASURUAN MASUK 6 BESAR PENILAIAN LOMBA ASMAN TOGA TINGKAT PROVINSI TAHUN 2022

Tim Penilai Kelompok Asuhan Mandiri (Asman) Kesehatan Tradisional Provinsi Jawa Timur melaksanakan penilaian lapangan ke Kabupaten Pasuruan, Selasa (26/07/2022).

Tim Penilai yang  diketuai oleh dr. Ninis Herlina itu tak lain untuk memverifikasi lapangan sekaligus menilai bagaimana pemanfaatan toga dan akupresur (Asuhan Mandiri TOGA) di Kabupaten Pasuruan dikembangkan agar berdaya dan bermanfaat sesuai dengan yang diharapkan.

Tim Penilai memulai verifikasi lapangan dari TOGA (Taman Obat Keluarga) Dinas Kesehatan dan disambut langsung oleh ibu Kadinkes, dr. Ani Latifah, M.Kes. dalam penyambutannya, ibu kadinkes menekankan pentingnya masyarakat memanfaatkan secara mandiri melalui taman obat keluarga dan akupressur pada gejala ringan sebelum dibawa ke fasyankes. Saat penilaian ditoga dinkes, tim penilai menikmati langsung hasil panen Toga Dinkes di Gazebo area taman. Verifikasi dilanjutkan ke Pendopo dan disambut oleh Plh Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron (Gus Mujib), para asisten hingga Kepala OPD dan Pengurus PKK Kabupaten Pasuruan.

 

 

Di hadapan Tim Penilai, Plh Bupati Gus Mujib memaparkan seputar program dan kegiatan Asman Toga di Kabupaten Pasuruan maupun Kelompok Asman Toga Permata di Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari.

Dalam pemaparan Bapak Wabup, semua perkantoran di Kabupaten Pasuruan diwajibkan memiliki taman obat keluarga (toga) yang ditanam berbagai apotek hidup. Begitu pula di semua kantor kecamatan dan desa, juga diwajibkan menanam tanaman obat keluarga.

Harapannya tak lain agar sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan sebagai obat, serta membantu meningkatkan perekonomian desa lantaran bisa dijual ke masyarakat yang membutuhkannya.

"Semua puskesmas dan kecamatan wajib memiliki taman obat Keluarga (TOGA). Ada tanaman obat yang dirawat. Ketika sewaktu-waktu dibutuhkan, maka tinggal dipanen saja. Atau bisa dijual untuk menambah pendapatan," katanya.

Dalam hal anggaran kegiatan, Pemkab Pasuruan melalui Dinas Kesehatan terus melakukan berbagai program seperti pembinaan kelompok asman toga, workshop pemanfaatan toga bagi kader dan guru UKS, pendampingan pengolahan dan pemanfaatan toga, hingga lomba kelompok asman toga dan ketrampilan.

"Banyak sekali kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung Asman Toga di Kabupaten Pasuruan. Termasuk bimtek fasilitator puskesmas," singkatnya.

Tak selesai sampai di situ, Gus Mujib juga memaparkan kebijakan Pemkab Pasuruan yang mendukung kegiatan Asman Toga. Diantaranya Surat Himbauan Ketua TP PKK Kabupaten Pasuruan tentang taman toga, Surat Edaran Bupati Pasuruan tentang Hari jumat sebagai Hari Minum Kopi, Program Satrya Emas (strategi layanan ekonomi maslahat) dan lainnya.

Seluruh kebijakan tersebut sudah dijalankan oleh masyarakat dan manfaatnya secara bertahap bisa dirasakan.

"Ada banyak produk yang tercipta seperti Lulur Kemuning, kopi dewarengku, batik alam, sirup bunga telang, sirup temulawak dll," jelasnya.

Sedangkan khusus di Kelompok Asman Toga Permata, total ada 69 jenis tanaman obat dan 7 jenis tanaman sayuran yang ditanam. Begitu pula sampai di tingkatan keluarga, di mana setiap 1 RT terdapat 1 keluarga binaan yang memiliki tanaman obat.

Gus Mujib optimis, pemanfaatan toga dan akupressur di Kabupaten Pasuruan akan mendapatkan tempat di tingkat Provinsi.

"Mudah-mudahan menjadi yang terbaik. Kalaupun ada yang lebih baik, Insya Allah bisa di deretan juara. Amin Ya Robbal Alamin," harapnya.

Sementara itu, kata dr.Ninis selaku Ketua Tim Penilai, dukungan dari Pemda untuk pemanfaatan asman toga dinilai sudah baik. Sehingga tinggal mengecek kebenaran di lapangan melalui kunjungan.

Penilaian di pendopo dilanjutkan mengamati Toga disamping kantor pkk dan langsung mengamati jenis dan macam tanamannya.

Setelah verifikasi pendopo selesai, tim penilai melanjutkan verifikasi ke puskesmas, kecamatan Purwosari, desa Martopura dan terakhir kelompok asman toga permata.

Verifikasi penilaian dimulai dari kebijakan dan pemanfaatan kesehatan tradisional melalui toga dan akupressur di wilayah masing – masing.

Penilaian desa Martapura dimulai dengan penyambutan tari mbok jamu dan selanjutnya dibuka langsung oleh ibu wakil bupati selalu ibu wakil 1 TP PKK Kabupaten Pasuruan.

Selama penilaian dan pengamatan lapangan, tim penilai mengungkapkan hampir semua instrumen penilaian telah terpenuhi dan dapat terus dikembangkan dengan terus berinovasi dan terus memanfaatkan toga dan akupressur untuk kesehatan keluarga dan menambah nilai ekonomi keluarga dan kelompok.